Teori
kinetik
Suhu suatu gas monatomik ideal adalah suatu ukuran yang
berhubungan dengan rata-rata energi kinetik atom-atomnya
ketika mereka bergerak. Di dalam animasi ini, ukuran atom-atom helium relatif
terhadap jarak mereka ditunjukkan berdasarkan skala tekanan di bawah 1950 atmosfer. Atom-atom
bersuhu kamar ini memiliki laju rata-rata yang pasti (di sini diperlambat dua triliun (10^{12}) kali lipat).
Di pertengahan
abad ke-19, ilmuwan mengembangkan suatu teori baru untuk menggantikan teori kalorik. Teori ini bedasarkan pada anggapan
bahwa zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu bergerak.
Bunyi teori Kinetik adalah sebagai berikut:
Dalam benda yang panas,
partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu memiliki energi yang
lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin.
Teori Kinetik (atau teori
kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau
volume, dengan memperhatikan komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya,
teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh denyut-denyut
statis di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac Newton, melainkan
disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada
kecepatan yang berbeda-beda. Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori Tumbukan atau Teori Kinetik pada Gas.
Postulat
Teori untuk gas ideal memiliki
asumsi-asumsi berikut ini:
- Gas terdiri dari partikel-partikel sangat kecil,
dengan [[massa] tidak nol.
- Banyaknya molekul sangatlah banyak, sehingga
perlakuan statistika dapat diterapkan.
- Molekul-molekul ini bergerak secara konstan sekaligus
acak. Partikel-partike yang bergerak
sangat cepat itu secara konstan bertumbukan dengan dinding-dinding wadah.
- Tumbukan-tumbukan partikel gas terhadap dinding
wadah bersifat lenting (elastis) sempurna.
- Interaksi antarmolekul dapat diabaikan (negligible). Mereka tidak
mengeluarkan gaya satu sama
lain, kecuali saat tumbukan terjadi.
- Keseluruhan volume
molekul-molekul gas individual dapat diabaikan bila dibandingkan dengan
volume wadah. Ini setara dengan menyatakan bahwa jarak rata-rata
antarpartikel gas cukuplah besar bila dibandingkan dengan ukuran mereka.
- Molekul-molekul berbentuk bulat (bola) sempurna, dan
bersifat lentur (elastic).
- Energi kinetik rata-rata partikel-partikel gas
hanya bergantung kepada suhu sistem.
- Efek-efek relativistik dapat
diabaikan.
- Efek-efek Mekanika kuantum dapat diabaikan. Artinya bahwa
jarak antarpartikel lebih besar daripada panjang gelombang panas de
Broglie dan molekul-molekul dapat diperlakukan sebagai objek klasik.
- Waktu selama terjadinya tumbukan molekul dengan
dinding wadah dapat diabaikan karena berbanding lurus terhadap waktu
selang antartumbukan.
- Persamaan-persamaan gerak molekul berbanding
terbalik terhadap waktu.
Lebih banyak
pengembangan menenangkan asumsi-asumsi ini dan didasarkan kepada Persamaan Boltzmann. Ini dapat
secara akurat menjelaskan sifat-sifat gas padat, sebab mereka menyertakan
volume molekul. Asumsi-asumsi penting adalah ketiadaan efek-efek quantum, kekacauan molekular dan gradien
kecil di dalam sifat-sifat banyaknya. Perluasan terhadap orde yang lebih tinggi
dalam kepadatan dikenal sebagai perluasan virial. Karya
definitif adalah buku tulisan Chapman dan Enskog, tetepi terdapat pengembangan
yang lebih modern dan terdapat pendekatan alternatif yang dikembangkan oleh
Grad, didasarkan pada perluasan momentum.[rujukan?] Di dalam
batasan lainnya, untuk gas yang diperjarang, gradien-gradien di dalam
sifat-sifat besarnya tidaklah kecil bila dibandingkan dengan lintasan-lintasan
bebas rata-ratanya. Ini dikenal sebagai rezim Knudsen regime dan
perluasan-perluasannya dapat dinyatakan dengan Bilangan Knudsen.
Teori Kinetik
juga telah diperluas untuk memasukkan tumbukan tidak lenting di dalam materi butiran oleh Jenkins dan kawan-kawan.
Faktor
Tekanan
Tekanan dijelaskan
oleh teori kinetik sebagai kemunculan dari gaya yang dihasilkan oleh
molekul-molekul gas yang menabrak dinding wadah. Misalkan suatu gas denagn N molekul, masing-masing bermassa m, terisolasi di dalam wadah yang
mirip kubus bervolume V. Ketika
sebuah molekul gas menumbuk dinding wadah yang tegak lurus terhadap sumbu
koordinat x dan memantul dengan
arah berlawanan pada laju yang sama (suatu tumbukan lenting), maka momentum yang
dilepaskan oleh partikel dan diraih oleh dinding adalah:

di mana vx adalah komponen-x dari kecepatan awal partikel.
Partikel
memberi tumbukan kepada dinding sekali setiap 2l/vx satuan waktu (di mana l adalah panjang wadah). Kendati partikel menumbuk sebuah
dinding sekali setiap 1l/vx
satuan waktu, hanya perubahan momentum pada dinding yang dianggap, sehingga
partikel menghasilkan perubahan momentum pada dinding tertentu sekali setiap 2l/vx satuan waktu.

gaya yang
dimunculkan partikel ini adalah:

Keseluruhan gaya yang menumbuk dinding
adalah:

di mana hasil jumlahnya adalah semua
molekul gas di dalam wadah.
Besaran kecepatan untuk tiap-tiap
partikel mengikuti persamaan ini:

Kini perhatikan gaya keseluruhan yang
menumbuk keenam-enam dinding, dengan menambahkan sumbangan dari tiap-tiap arah,
kita punya:

di mana faktor dua muncul sejak saat
ini, dengan memperhatikan kedua-dua dinding menurut arah yang diberikan.
Misalkan ada
sejumlah besar partikel yang bergerak cukup acak, gaay pada tiap-tiap dinding
akan hampir sama dan kini perhatikanlah gaya pada satu dinding saja, kita
punya:

Kuantitas
dapat
dituliskan sebagai
, di mana garis
atas menunjukkan rata-rata, pada kasus ini rata-rata semua partikel. Kuantitas
ini juga dinyatakan dengan
di mana
dalah akar kuadrat rata-rata kecepatan
semua partikel.




Jadi, gaya dapat dituliskan sebagai:

Tekanan, yakni gaya per satuan luas,
dari gas dapat dituliskan sebagai:

di mana A adalah luas dinding sasaran gaya.
Jadi, karena luas bagian yang
berseberangan dikali dengan panjang sama dengan volume, kita punya pernyataan
berikut untuk tekanan

di mana V adalah volume. Maka kita punya

Karena Nm adalah masa keseluruhan gas, maka kepadatan adalah massa
dibagi oleh volume
.

Maka tekanan adalah

Hasil ini menarik dan penting, sebab ia
menghubungkan tekanan, sifat makroskopik, terhadap energi kinetik translasional
rata-rata per molekul
yakni suatu sifat mikroskopik. Ketahuilah bahwa hasil kali tekanan
dan volume adalah sepertiga dari keseluruhan energi kinetik.

Suhu dan Energi Kinetik

dimana B adalah konstanta
Boltzmann dan T
adalah suhu absolut. Dan dari rumus diatas, dihasilkan Gagal memparse (kesalahan sintaks):
PV={Nmv_{rms}^2\overset 3}
Derivat:


yang menuju ke fungsi energi kinetik
dari sebuah molekul

Energi kinetik dari sistem adalah N
kali lipat dari molekul

Suhunya menjadi

Persamaan 3 ini adalah salah satu hasil
penting dari teori kinetik
“
|
Rerata energi kinetik molekuler adalah sebanding dengan
suhu absolut.
|
”
|
Dari persamaan 1 dan 3 didapat:

Dengan
demikian, hasil dari tekanan dan volume tiap mol sebanding dengan rerata energi
kinetik molekuler. Persamaan 1 dan 4 disebut dengan hasil klasik, yang juga
dapat diturunkan dari mekanika
statistik.
Karena 3N adalah derajat kebebasan (DK) dalam
sebuah sistem gas monoatomik dengan N
partikel, energi kinetik tiap DK adalah:

Dalam energi
kinetik tiap DK, konstanta kesetaraan suhu adalah setengah dari konstanta
Boltzmann. Hasil ini berhubungan dengan teorema
ekuipartisi. Seperti yang dijelaskan pada artikel kapasitas bahang, gas diatomik
seharusnya mempunyai 7 derajat kebebasan, tetapi gas yang lebih ringan berlaku
sebagai gas yang hanya mempunyai 5. Dengan demikian, energi kinetik tiap kelvin
(gas ideal monoatomik) adalah:
- Tiap mole: 12.47 J
- Tiap molekul: 20.7 yJ = 129 μeV
Pada STP (273,15 K , 1 atm), didapat:
- Tiap mole: 3406 J
- Tiap molekul: 5.65 zJ = 35.2 meV
Banyaknya Tumbukan Dengan Dinding
Jumlah tumbukan
atom dengan dinding wadah tiap satuan luar tiap satuan waktu dapat diketahui.
Asumsikan pada gas ideal, derivasi dari [2] menghasilkan
persamaan untuk jumlah seluruh tumbukan tiap satuan waktu tiap satuan luas:

Laju RMS molekul
Dari persamaan energi kinetik dapat
ditunjukkan bahwa:

dengan v pada m/s, T
pada kelvin, dan R adalah konstanta gas. Massa molar
diberikan sebagai kg/mol. Kelajuan paling mungkin adalah 81.6% dari kelajuan
RMS, dan rerata kelajuannya 92.1% (distribusi kelajuan
Maxwell-Boltzmann).
TEORI KINETIK GAS
A.
Gas
Ideal
Sifat-sifat gas Ideal :
1.
Suatu gas terdiri dari partikel-partikel yang
disebut molekul yang sangat banyak dan jarak antar meolukul lebih besar
daripada ukurannya.
2.
Molekul-molekul bergerak secara acak dengan
kecepatan tetap dan memenuhi hukum gerak Newton.
3.
Gaya interaksi antar molekul dapat diabaikan
kecuali selama satu tumbukan yang berlangsung sangat singkat.
4.
Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna
satu sama lain dan dengan dinding wadahnya.
5.
Setiap molekul adalah identik (sama) sehingga tidak
dapat dibedakan dengan molekul lainnya.
B.
HUKUM-HUKUM
TENTANG GAS IDEAL
1.
Hukum Boyle
“ Apabila
suhu gas yang berada dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan
gas berbanding terbalik dengan volumnya”.
Pernyataan
ini dapat kita tuliskan secara matematis sebagai berikut.
PV
= konstan
Untuk
gas yang berada dalam dua keadaan kesejanganya berbeda pada suhu konstan, maka
diperoleh
P1V1
= P2V2
dengan
P1 = tekanan gas pada keadan 1 (N/m2 )
P2
= tekanan gas pada keadaa 2 (N/m2 )
V1
= volum gas pada keadaan 1 (m3)
V2
= volum gas pada keadaan 2 (m3)
2. Hukum
Charles
Pernyataan Hukum Charles:
“Apabila tekanan gas yang berada
dalam bejana tertutup dipertahankan konstan, maka volum gas sebanding dengan
suhu mutlaknya”.
Untuk gas yang berada dalam dna keadaan keseimbangan yang berbeda pada tekanan konstan, maka diperoleh dengan
V1
= volum gas pada keadaan 1 (m3 )
V2
= volum gas pada keadaan 2 (m3 )
T1
= suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2
= suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
3. Hukum Gay
Lussac
Pernyataan Hukum Gay Lussac:
”Apabila volum gas yang berada dalam
bejana tertutup dipertahankan konstan, maka tekanan gas sebanding dengan suhu
mutlaknya”.
Pernyataan mi dapat kita tuliskan secara matematis sebagai
berikut.
Dengan:
P = tekanan gas
pada volume tetap (Pa)
T = suhu mutlak gas pada volume tetap (K)
P1= tekanan
gas pada keadaan I (Pa)
P2= tekanan
gas pada keadaan II (Pa)
T1= suhu
mutlak gas pada keadaan I (K)
T2= suhu
mutlak gas pada keadaan II (K)
Untuk
gas yang berada dalam dua keadaan keseimbangan yang berbeda pada volum konstan,
maka diperoleh
Dengan,
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
P2
= tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T1
= suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
T2
= suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
C.
PERSAMAAN
GAS IDEAL
Beberapa istilah kimia dalam persamaan gas ideal:
1.
Massa atom relatif (Ar) adalah perbandingan massa
atom suatu unsur terhadap massa atom unsur lain.
2.
Massa molekul relatif (Mr) adalah jumlah seluruh
massa atom relatif (Ar) dan atom-atom penyusun suatu senyawa.
3.
Mol (n) adalah perbandingan massa (m) suatu
partikel terhadap massa relatifnya (Ar atau Mr)
4.
Bilangan Avogadro (NA) adalah bilangan
yang menyatakan jumlah partikel dalam sam mol (NA = 6,02 x 1023
partikel/mol).
Hubungan antara mol (n), massa (m),
dan jumlah partikel (N):
|
Persamaan
Umum Gas Ideal:
PV
= nRT
D. TEORI KINETIK GAS IDEAL
1.
Tekanan Gas daam Ruang Tertutup
Tinjau suatu gas yang mengandung N molekul di dalam bejana
tertutup berbentuk kubus yang volumnya V dengan rusuk L. Setiap molekul yang Berdasarkan
anggapan bahwa setiap molekul bergerak secara acak ke segala arah dengan
kelajuan tetap, maka rata-rata kuadrat kecepatan pada arah sumbu x, y, dan z
adalah sama besar Sehingga Hubungan tekanan gas dengan kelajuan molekul gas
dinyatakan oleh persamaan: Tekanan gas berbanding lurus dengan energi
kinetiknya, sehingga dapat dituliskan; Dengan
P = tekanan gas (Pa = N/m2)
m0 = massa sebuah
partikel gas (kg)
= rata-rata kuadrat kecepatan (m2/s2)
N = jumlah partikel gas
V = volum gas (m3)
2.
Suhu Gas deaI
Suhu gas ideal berdasarkan sudut
pandang mikroskopis merupakan suatu ukuran langsung dan energi kinetik molekul.
Hal ini dapat dijelaskan dengan memperhatikan kembali persamaan tekanan P
= NEK dan persarnaan keadaan gas ideal PV
Perhatikan
bahwa EK pada Persarnaan (10-12) menyatakan energi kinetik translasj rata-rata.
3.
Kecepatan Efektif Gas
Ideal
Apabila di dalam suatu bejana
tertutup terdapat N1 molekul yang bergerak dengan kecepatan v1,
dan N2 molekul yang bergerak dengan kecepatan v2, dan
seterusnya, maka rata-rata kuadrat kecepatan molekul gas v2 dapat
dinyatakan sebagai kecepatan efektif v (rms = root mean square) didefinisikan
sebagai akar dan rata-rata kuadrat kecepatan.
D.
TEOREMA
EKIPARTISI ENERGI
Berdasarkan
hasil analisis mekanika statistik, untuk sejumlah besar partikel yang memenuhi
hukum gerak Newton pada suatu sistem dengan suhu mutlak T, maka energi yang
tersedia terbagi merata pada setiap derajat kebebasan sebesar kT. Pernyataan mi
selanjutnya disebut teorema ekipartisi energi. Derajat kebebasan yang dimaksud
dalam teorema ekipartisi energi adalah setiap cara bebas yang dapat digunakan
oleh partikel untuk menyerap energi. Oleh karena itu, setiap msolekul dengan f
derajat kebebasan akan memiliki energi rata-rata.
1.
Derajat Kebebasan Molekul Gas Monoatomik dan
Diatomik
Pada molekul gas monoatomik atau beratom tunggal, molekul
gas hanya melakukan gerak translasi sehingga energi yang ada masing-masing
digunakan untuk gerak translasi pada arah sumbu x, y, dan z (½ mvx2,
½ mvy2dan ½ mvz2). Oleh karena itu,
molekul gas monoatomik dikatakan memiliki tiga derajat kebebasan.
Untuk
molekul gas diatomik atau beratom dua, di samping melakukan gerak translasi,
molekul juga melakukan gerak rotasi dan vibrasi.
Energi kinetic rotasi:
Untuk
gas diatomik pada suhu rendah (± 250 K), hanya terjadi gerak translasi sehingga
hanya memiliki 3 derajat kebebasan. Pada suhu sedang (± 500 K), terjadi gerak
translasi dan rotasi sehingga memiliki 5 derajat kebebasan. Sedangkan pada suhu
tinggi (± 1000 K) terjadi gerak translasi, rotasi, dan vibrasi
sehingga memiliki 7 derajat kebebasan.
2.
Energi Dalam Gas Ideal
Energi dalam suatu gas ideal
didefinisikan sebagai jumlah energi (energi kinetik translasi, rotasi, dan
vibrasi serta energi potensial elastik) yang dimiliki oleh selurub molekul gas
dalam wadah tertentu. Apabila terdapat N molekul gas dalam wadah, maka energi
dalam gas ideal U merupakan hasil kali N dengan energi rata-rata E setiap
molekul yang memenuhi hubungan dengan f adalah derajat kebebasan.
Berdasarkan
Persamaan (10-19) dapat dituliskan rumus energi dalam gas ideal berdasarkan
derajat kebebasannya sebagai berikut.
1.
Gas
monoatomik (f = 3) seperti He, Ne, dan Ar
2.
Gas
diatomik seperti H2, 02, dan N2
Pada suhu rendah (T = ± 250 K), f =
3,
Pada suhu sedang (T= ±500 K),f= 5,
Pada suhu tinggi (T = ±1000 K), f 7,
DAFTAR
PUSTAKA
www.wikipedia.com/teori-kinetik-gas diakses 30 Maret 2013
www.situskimia.com/teori-kinetik-gas
If you're trying hard to burn fat then you absolutely need to start following this totally brand new custom keto meal plan diet.
BalasHapusTo create this keto diet, certified nutritionists, fitness trainers, and professional chefs united to provide keto meal plans that are efficient, suitable, cost-efficient, and satisfying.
Since their grand opening in early 2019, hundreds of people have already transformed their figure and health with the benefits a good keto meal plan diet can provide.
Speaking of benefits; clicking this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones offered by the keto meal plan diet.